BANDARLAMPUNG, REFERENSIMU.com — Bank Indonesia (BI) Wilayah Lampung mendukung penguatan sinergi dengan Forum Investasi Lampung (FOILA).
Sinergi itu dituangkan melalui penyelenggaraan Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2024 pada Rabu (02/10).
Agenda tersebut FOILA memfasilitasi pertemuan strategis antara pemerintah, investor nasional dan global, serta pemilik proyek investasi di Provinsi Lampung.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan bahwa forum tersebut merupakan kegiatan yang sangat strategis.
Dia menganggap hal itu strategis karena ada pihak investor yang hadir dari tujuh negara, dari Kawasan Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan optimal, pemerintah daerah tentunya akan mendukung penuh dari sisi fiskal dan nonfiskal,” kata dia melalui keterangan tertulis, diterima Referensimu.com, Rabu (1/10).
Menindaklanjuti komitmen penguatan investasi FOILA pada awal tahun ini, BI telah
mendorong perluasan permintaan investasi global melalui jejaring relasi Kantor Perwakilan
Luar Negeri Bank Indonesia yang ada di Tokyo, Singapura, London, AS, dan Beijing.
Selain penguatan dari sisi permintaan, BI Lampung bersama FOILA juga telah melakukan eksplorasi potensi proyek investasi Lampung dengan pelaksanaan pendampingan, kurasi, dan penyusunan presentation book investasi Provinsi Lampung.
“Sinergi FOILA tahun ini semakin baik, kita terus melakukan pendampingan agar semakin banyak proyek investasi Lampung yang dinyatakan Investment Project Ready to Offer (I-PRO),” ujar Junanto.
Kegiatan promosi investasi pada LEIF 2024 merupakan puncak dari agenda penguatan investasi Lampung yang dilakukan oleh FOILA.
Eksplorasi proyek investasi Lampung yang dilakukan FOILA pada tahun 2024 menghasilkan 4 (empat) proyek berlabel IPRO, yang juga dipromosikan dalam kegiatan LEIF 2024, yaitu Teluk Pandan Tourism Special Economic Zone Pesawaran; Floating Power Plant Lampung Timur; Agripark Kemiling Bandar Lampung; dan Bakauheni Harbour City Lampung Selatan. Ketertarikan investor pada proyek tersebut ditunjukan dengan tingginya atensi dan intensitas diskusi antara investor dan pemilik proyek pada sesi one-on-one meeting LEIF 2024.
“Dengan sinergi antar pemangku kepentingan yang semakin baik, ekonom dan pelaku
usaha juga mempertegas optimismenya atas prospek ekonomi dan investasi Lampung ke
depan,” kata dia.
Junanto Herdiawan, menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Lampung tahun
2024 terus menunjukan indikasi penguatan, disertai laju inflasi yang semakin terjaga seiring dengan dukungan stabilitas sistem keuangan yang terjaga dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede, turut memuji ketahanan ekonomi Lampung di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global dan harga komoditas ekspor utama yang melandai.
Sementara itu, CEO PT. Tarika Nirmana Hurun, Selphie Bong, menyampaikan cerita suksesnya dalam berinvestasi di Provinsi Lampung, terutama pada sektor jasa dan pariwisata.
Selphie mengumpamakan potensi besar Provinsi Lampung layaknya kanvas berkualitas yang siap memuat suatu mahakarya. Artinya, seluruh pemangku kepentingan harus terus bersinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung yang berkelanjutan, termasuk melalui akselerasi investasi yang menyasar penguatan kolaborasi, infrastruktur, pendidikan,
dan kesehatan komunitas masyarakat.
Sebagai informasi, Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, adalah sebagai Pembina FOILA, dalam Keynote Speechnya pada kegiatan LEIF 2024 di Lampung Resort on Hurun Beach, Pesawaran, Lampung.
Pada intinya Pj. Gubernur mendukung penguatan sinergi FOILA, Bank Indonesia Provinsi Lampung (BI Lampung) mengoptimalkan keterhubungan relasi unit investasi global, nasional, dan regional. (*/San)