Awal 2024 Provinsi Lampung Mengalami Deflasi, Dipengaruhi dari 4 WilayahÂ

by

BANDAR LAMPUNG — Bank Indonesia (BI) perwakilan Lampung mencatat indeks harga konsumen (IHK) di provinsi tersebut mengalami deflasi sebesar 0,19 persen pada Januari 2024.

Namun, angka itu tercatat lebih rendah jika dibandingkan periode Desember 2023.

Hal itu dipengaruhi dari gabungan empat kabupaten /kota di Provinsi Lampung bulan Januari 2024 tercatat mengalami deflasi 0,19% (mtm), lebih rendahdibandingkan periode Desember 2023 yang mengalami inflasi 0,01% (mtm) dan rata-rata inflasi bulan Desember pada 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat mengalami inflasi 0,34%(mtm).

Secara tahunan, inflasi gabungan empat kabupaten/kota di Provinsi Lampung bulanJanuari 2024 tercatat sebesar 3,28% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,57% (yoy).

Di lihat dari sumbernya, deflasi pada bulan Januari 2024 didorong oleh melambatnya harga pada beberapa komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, dagingayam ras, telur ayam ras, dan ikan kembung.

 Kemudian melambatanya laju peningkatan IHK Januari 2024 didukung oleh penguatan upaya stabilisasi harga aneka cabai.

Berlanjutnya penurunan hargaaneka cabai dipengaruhi oleh masuknya periode panen di Mesuji dan sejalan dengan normalisasi permintaan pasca perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, sinergistabilisasi harga TPID se-Provinsi Lampung pada Desember 2023 semakin intensif dengan pelaksanaan sidak pasar, pengecekan pasokkan pada gudang distributor, serta pelaksanaan operasi pasar aneka cabai yang disertai pemberian subsidi Rp10.000/kg melalui realisasidana BTT sebesar Rp40 juta.

Penurunan harga daging ayam ras dipengaruhi kondisi over supply (surplus 8.841 ton) seiring dengan peningkatan produksi korporasi besar.

Di sisi lain, pada bulan Januari 2024 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami inflasi, antara lain bawang putih, kontrak rumah, beras, susu cair kemasan, dan cumi-cumi.

“Kenaikanharga komoditas makanan dan minuman menjadi penyumbang utama inflasi pada Januari,” kepala BI Lampung Junanto Herdiawan, Sabtu (3/2).

Kenaikan harga bawang putih dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan dari petani sejalan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tengah permintaan yang cenderung stabil.

Di samping itu kenaikan harga bawang putih juga turut didorong tingginya harga ditingkat importir yang bisa mencapai Rp38.500/Kg.

Kenaikan kontrak rumah sejalan dengan tren historisnya dimana kenaikan didorong olehpenyesuaian harga pada awal tahun.

Kenaikan harga beras didorong oleh masih berlanjutnya faktor demand pull dari pulau Jawa. namun dengan intensitas yang lebih rendah sejalan dengan penurunan intensitas El Nino,serta pergeseran panen raya pada akhir triwulan I 2024.

“Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK gabunganempat kabupaten/ kota di Provinsi Lampung akan terjaga pada rentang sasaran inflasi2,5±1% (yoy) sampai dengan akhir tahun 2024,” pungkasnya. (*/San)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *